Data pekerjaan AS yang kuat memperkecil kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat
Pelaku pasar yang memantau langkah kebijakan Federal Reserve mendatang dengan seksama memiliki alasan lain untuk mempertimbangkan kembali strategi yang akan mereka ambil. Nigel Green, CEO deVere Group, menegaskan bahwa Fed tidak mungkin memangkas suku bunga dalam waktu dekat, terutama setelah rilis laporan pekerjaan AS yang kuat.
Ekonomi AS telah bertambah 256.000 pekerjaan yang tergolong mengesankan, melampaui ekspektasi sebagian besar pakar ekonomi. Hasilnya, tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%, yang mencerminkan aktivitas ekonomi yang kuat di negara tersebut. Dalam konteks ini, kebutuhan untuk pemangkasan suku bunga berkurang dengan cepat.
Green menjelaskan bahwa pasar tenaga kerja yang stabil, dikombinasikan dengan inflasi di atas target Fed sebesar 2%, memberikan "alasan yang kuat bagi Fed untuk mempertahankan sikap kebijakannya saat ini." Angka-angka ekonomi makro ini bertentangan dengan ekspektasi sebelumnya mengenai potensi pelonggaran moneter pada tahun 2025, ia menambahkan.
Banyak analis yang sekarang merekomendasikan agar investor beradaptasi dengan kenyataan suku bunga yang terus tinggi. Walaupun demikian, tidak perlu putus asa, karena lingkungan saat ini menawarkan peluang baru bagi para pelaku pasar. Dengan suku bunga yang tetap tinggi, aset pendapatan tetap menjadi semakin menarik berkat imbal hasil yang lebih tinggi.
Pada saat yang sama, Green memperingatkan investor agar tidak berpuas diri, mendesak mereka untuk memposisikan ulang portofolio mereka secara aktif. Ia merekomendasikan untuk berfokus pada investasi strategis daripada menyimpan uang tunai. Menurut CEO deVere, diversifikasi portofolio dan berfokus pada aset dengan imbal hasil tinggi sangat penting dalam lingkungan ini.
Angka pekerjaan yang tinggi telah membuat angka permintaan terhadap dolar AS melonjak, sehingga menarik minat modal global. Situasi ini menimbulkan tantangan bagi pasar berkembang, di mana utang berdenominasi dolar menjadi semakin mahal. Namun, hal ini juga membuka peluang baru bagi para investor, seperti sektor trading di pasar mata uang. Khususnya, pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve selanjutnya dijadwalkan pada tanggal 29 Januari mendatang.