Menurut Reuters, pemerintah Kazakhstan tengah berupaya keras untuk meningkatkan produksi logam yang dibutuhkan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Ini merupakan hal besar bagi perekonomian nasional. Negara ini juga menerbitkan ratusan lisensi eksplorasi geologi baru untuk menarik investasi ke sektor ini.

Para analis mengamati bahwa Kazakhstan memposisikan dirinya sebagai pemasok andal untuk banyak material penting yang tercantum dalam daftar UE. Strateginya tampak sangat menguntungkan dibandingkan dengan Rusia, yang mengancam akan membatasi ekspor, dan Tiongkok, yang memperketat kontrol atas logam tanah jarang.

Selain itu, Kazakhstan telah menandatangani perjanjian dengan Uni Eropa dan Inggris untuk memasok mineral penting. "Orang-orang tahu bahwa Kazakhstan sangat andal... Kami telah memasok pasar untuk waktu yang sangat lama," ujar menteri industri Kanat Sharlapaev.

Sharlapaev menambahkan bahwa Kazakhstan ingin membangun posisi dalam pasar material baterai, dengan fokus pada logam seperti litium, kobalt, mangan, nikel, dan grafit. Meningkatnya permintaan akan material ini akan memberikan dorongan bagi perekonomian negara tersebut.

Saat ini, Kazakhstan menambang mangan dan memasok fosfat untuk pupuk. Negara ini juga memiliki rencana untuk mengamankan 10% pangsa pasar bahan baterai global.