NZD/USD: Dolar Selandia Baru Melemah di tengah Berbagai Tekanan
Pasangan NZD/USD mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut, memperpanjang tren menurun mingguan dan jatuh ke level 0,5755, mencapai titik terendah baru yang belum terlihat sejak November 2022.
Dolar Selandia Baru terus berkinerja buruk karena pelonggaran moneter agresif dari Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) dan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi Tiongkok.
Di sisi lain, dolar AS mengkonsolidasikan kenaikan terbarunya, mencapai level tertinggi bulanan baru dan memberikan tekanan tambahan pada pasangan NZD/USD.
Pendorong Utama:
Data Inflasi AS: Laporan CPI (Indeks Harga Konsumen) dan PPI (Indeks Harga Produsen) minggu ini mengungkapkan bahwa kemajuan menuju target inflasi 2% Federal Reserve telah terhenti. Dikombinasikan dengan ekspektasi bahwa kebijakan ekspansif di bawah Presiden Trump dapat mendorong inflasi lebih tinggi, ini menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin mengambil sikap lebih hati-hati terhadap penurunan suku bunga di masa depan.
Imbal Hasil Treasury AS: Ekspektasi terhadap kebijakan Fed yang kurang dovish terus mendukung berlanjutnya kenaikan imbal hasil Treasury AS, yang bertindak sebagai angin pendorong bagi dolar AS.
Risiko Geopolitik: Ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, termasuk konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, ketidakstabilan Timur Tengah, dan ketakutan baru akan perang dagang dengan Tiongkok, semakin memperkuat dolar AS sebagai mata uang safe-haven. Perkembangan ini berkontribusi pada arus keluar modal dari dolar Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko.
Kebijakan RBNZ dan Kekhawatiran Tiongkok: Sikap dovish RBNZ dan ketidakpastian seputar pemulihan ekonomi Tiongkok menambah sentimen bearish untuk the kiwi.
Prospek Pasar:
Pada hari Jumat, tidak ada rilis data ekonomi utama AS yang diantisipasi akan menggerakkan pergerakan pasar, meninggalkan pasangan NZD/USD di bawah pengaruh dinamika harga USD. Namun, latar belakang fundamental yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa jalur dengan halangan paling sedikit untuk harga spot tetap menurun.
Para trader kemungkinan akan tetap berhati-hati menjelang rapat kebijakan moneter FOMC yang penting minggu depan. Osilator pada grafik harian juga mendekati wilayah oversold, menunjukkan bahwa kelanjutan penurunan tajam mungkin terbatas dalam jangka pendek.
Level Kunci yang Harus Diperhatikan:
Support: Level 0,5750 berfungsi sebagai support terdekat, dengan potensi pergerakan lebih dalam menuju level yang lebih rendah jika ditembus.
Resistance: Setiap rebound akan menghadapi resistance di sekitar level 0,5800 dan 0,5850.
You have already liked this post today
*Analisis pasar yang diposting disini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan Anda namun tidak untuk memberi instruksi trading.