Lihat juga
Shutdown sementara pemerintah terbaru, konflik dagang dan perlambatan pertumbuhan global — dengan latar belakang ini, prospek untuk kuartal pertama bagi perekonomian AS tidak nampak menjanjikan. Namun, data PDB untuk tiga bulan pertama tahun 2019 mungkin mengejutkan. Setelah perekonomian China dengan tak terduga tumbuh selama periode ini, diperkirakan Amerika Serikat akan mendapat laporan pertumbuhan 2,1 persen, meski sebelumnya kisaran prakiraan para analis mulai dari 1 persen. Dalam prakiraan the Fed Atlanta, kisaran ini bahkan lebih optimis, antara 2,2 dan 3,4 persen. Jika baru-baru ini para ahli berbicara mengenai pelemahan perekonomian AS, kini mereka memperkirakan pertumbuhan yang kuat pada kuartal pertama. Selain itu, perusahaan-perusahaan telah meningkatkan investasi, pada bulan Maret, penjualan ritel di negara tersebut naik dengan laju tercepat dalam 1,5 tahun - semua berbading terbalik dengan versi awal resesi.
Penurunan defisit perdagangan AS pada bulan Februari yang tak terduga juga merupakan bukti dari tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, dan hanya volume produksi yang lemah — ingat penurunan triwulan pertama output industri setelah pemilihan Donald Trump — dapat menjelaskan rentang estimasi yang lebar tersebut.
You have already liked this post today
*Analisis pasar yang diposting disini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan Anda namun tidak untuk memberi instruksi trading.
Pasar AS menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan yang baru. Sinyal positif tentang potensi de-eskalasi dalam konflik perdagangan dengan Tiongkok memicu harapan, tetapi para ahli memperingatkan agar tidak terlalu optimis. Skenario "jebakan pasar
Pasar saham Asia akhirnya mendapatkan jeda pada hari Rabu, berkat serangkaian pernyataan yang menggembirakan dari Donald Trump. Presiden AS tersebut menghilangkan kekhawatiran bahwa Ketua Fed Jerome Powell mungkin akan dipecat
S&P 500 dan Nasdaq 100 terus mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dan dampak tarif trading yang memengaruhi sentimen. Pasar tetap bergejolak, dengan investor menyesuaikan strategi
S&P 500 dan Nasdaq kembali tergelincir setelah Donald Trump melontarkan kritik terhadap Federal Reserve. Komentarnya memunculkan keraguan terhadap independensi bank sentral, memperkuat kekhawatiran inflasi di seluruh pasar. Sebagai respons, dolar
Investor Khawatir Tentang Independensi Fed di Era Trump Aset AS Turun, Dolar Mencapai Titik Terendah Tiga Tahun Terhadap Euro Yen dan Franc Swiss Menguat Sebagai Safe-Haven Emas Mencapai Rekor Tertinggi
Pernyataan terbaru Jerome Powell memicu penjualan besar-besaran pada saham AS. Baik S&P 500 maupun Nasdaq mencatat kerugian yang signifikan setelah ketua Fed mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tidak
Powell mengatakan ekonomi melambat pada Q1, mungkin menunggu kejelasan lebih lanjut Saham Eropa turun menjelang keputusan kebijakan ECB Nvidia memperingatkan dampak pembatasan ekspor chip AS ke Tiongkok Emas kembali mencapai
Klub InstaTrade
Your IP address shows that you are currently located in the USA. If you are a resident of the United States, you are prohibited from using the services of InstaFintech Group including online trading, online transfers, deposit/withdrawal of funds, etc.
If you think you are seeing this message by mistake and your location is not the US, kindly proceed to the website. Otherwise, you must leave the website in order to comply with government restrictions.
Why does your IP address show your location as the USA?
Please confirm whether you are a US resident or not by clicking the relevant button below. If you choose the wrong option, being a US resident, you will not be able to open an account with InstaTrade anyway.
We are sorry for any inconvenience caused by this message.